BAHAN AJAR
Bahan
Ajar atau learning material, merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan
untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam
penyajiannya berupa deskripsi yakni berisi tentang fakta-fakta dan
prinsip-prinsip, norma yakni berkaitan dengan aturan, nilai dan sikap, serta
seperangkat tindakan/keterampilan motorik. Dengan demikian, bahan pembelajaran
pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan dan
keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep,
prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dilihat
dari aspek fungsi, bahan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara langsung dan sebagai
sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung. Sebagai sumber belajar
yang dimanfaatkan langsung, bahan pembelajaran merupakan bahan ajar utama yang
menjadi rujukan wajib dalam pembelajaran. Contohnya adalah buku teks, modul,
handout, dan bahan-bahan panduan utama lainnya. Bahan pembelajaran dikembangkan
mengacu pada kurikulum yang berlaku, khususnya yang terkait dengan tujuan dan
materi kurikulum seperti kompetensi, standar materi dan indikator pencapaian.
Sebagai
sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung, bahan pembelajaran
merupakan bahan penunjang yang berfungsi sebagai pelengkap. Contohnya adalah
buku bacaan, majalah, program video, leaflet, poster, dan komik pengajaran.
Bahan pembelajaran ini pada umumnya disusun di luar lingkup materi kurikulum,
tetapi memiliki keterkaitan yang erat dengan tujuan utamanya yaitu memberikan pendalaman
dan pengayaan bagi siswa.
o Bentuk-bentuk bahan
ajar:
Bahan
cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart,
Audio
Visual seperti: video/film,VCD
Audio
seperti: radio, kaset, CD audio, PH
Visual:
foto, gambar, model/maket.
Multi
Media: CD interaktif, computer Based, Internet
o Tujuan bahan ajar:
a. Menyediakan
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan
setting atau lingkungan sosial peserta didik.
b. Membantu peserta
didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang
terkadang sulit diperoleh
c. Memudahkan
guru dalam melaksanakan pembelajaran.
o Prinsip Pengembangan
a. Mulai dari
yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang
abstrak
b. Pengulangan akan
memperkuat pemahaman
c. Umpan balik
positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik
d. Motivasi belajar
yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
e. Mencapai
tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai
ketinggian tertentu.
f. Mengetahui
hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai
tujuan
o Cakupan bahan ajar
• Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
• Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
• Tujuan yang akan dicapai
• Informasi pendukung
• Latihan-latihan
• Petunjuk kerja
• Penilaian
o Teknik Penyusunan Bahan
Ajar
Analisis
Kebutuhan Bahan Ajar
1.
Analisis SK-KD-Indikator
2.
Analisis Sumber Belajar
3.
Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
o Penyusunan Bahan Ajar
Cetak memperhatikan
1.
Susunan tampilan,
2.
Bahasa yang mudah,
3.
Menguji pemahaman,
4.
Stimulan,
5.
Kemudahan dibaca,
6.
Materi instruksional
o Manfaat bahan ajar:
o Manfaat bagi guru
1.
Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar
peserta didik,
2.
Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
3.
Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
4.
Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,
5.
Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik
karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6.
Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
o Manfaat bagi Peserta Didik
1.
Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2.
Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap
kehadiran guru
3.
Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya
Contoh
Bahan Ajar IPA kelas 5 semester 2, materi GAYA :
Gaya
Pengertian
Gaya
Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar kita mendapati
kegiatan yang berhubungan dengan gaya. Pada saat kita membuka atau menutup
pintu kita telah melakukan gaya yang berupa dorongan dan tarikan. Selain itu,
pada saat kamu bermain kelereng kamu tentu dapat menggerakkan kelereng dengan
menggunakan salah satu jari tanganmu.
Gerakan
mendorong atau menarik yang menyebabkan benda bergerak disebut gaya. Gaya yang
dikerjakan pada suatu benda akan mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap
suatu benda dapat mengakibatkan benda bergerak, berubah bentuk, dan berubah
arah.
Pada saat kamu menendang bola maka bola akan bergerak dan berubah
arahnya. Gaya pada benda juga mengakibatkan benda berubah bentuk. Sebagai
contohnya, ketika kamu bermain dengan plastisin kamu dapat membuat berbagai
macam bentuk. Gaya tangan menyebabkan bentuk plastisin berubah sesuai dengan
bentuk yang diinginkan.
1. Gaya
Gravitasi
Pernahkah kamu melihat buah yang jatuh dari pohonnya? Ke
mana arah jatuhnya buah tersebut? Buah kelapa itu jatuh ke bumi. Tidak hanya
buah, benda-benda lain jika dijatuhkan dari ketinggian tertentu juga akan
bergerak turun menuju bumi. Misalnya kelereng atau bola yang menggelinding di
atas meja akan jatuh ke lantai. Penerjun payung yang keluar dari pesawat juga
akan jatuh ke bawah menuju bumi. Gerak jatuhnya benda-benda dipengaruhi oleh
gaya gravitasi bumi.
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi
antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gaya gravitasi bumi
sering disebut juga gaya tarik bumi. Gaya gravitasi yang terjadi
pada benda yang jatuh dari ketinggian tertentu tentunya berbeda-beda. Hal ini
disebabkan karena gaya gravitasi dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk benda
tersebut.
Gaya gravitasi tidak dipengaruhi oleh berat benda. Gaya ini
dipengaruhi oleh gaya penghambat yang dikenal sebagai gaya gesek. Gaya gesek
bersifat menahan gerak benda sehingga gerak jatuhnya benda lebih lambat. Arah
gaya gesek berlawanan dengan gaya yang ditahannya. Jadi arah gaya gravitasi
berlawanan dengan gaya gesek.
Bumi yang mempunyai massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk benda-benda
yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar
angkasa seperti meteor, satelit buatan manusia, dan bulan. Gaya tarik ini
menyebabkan benda-benda tersebut selalu berada di tempatnya.
Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda tergantung pada jarak
benda dari pusat bumi. Semakin jauh letak suatu benda dari pusat bumi, gaya
gravitasinya semakin kecil.
Lalu, bagaimana dengan astronaut yang berada di luar angkasa?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kamu mungkin pernah melihat film atau
berita mengenai astronot yang ada di bulan. Astronot tersebut dapat melayang-layang
di bulan karena gaya gravitasi di bulan sangat kecil. Hal yang sama akan
terjadi pada benda-benda yang ada di bumi apabila gaya gravitasi tidak ada.
Kita akan melayang-layang di udara tanpa bisa menyentuh tanah.
2. Gaya
Magnet
Adakah lemari es di rumahmu? Jika ada, bukalah pintu lemari
es tersebut lalu tutuplah kembali. Perhatikanlah, pintu itu dapat tertutup
rapat walaupun tanpa selot. Mengapa bisa seperti itu? Ternyata, ada magnet yang
dipasang di badan lemari es dan bingkai pintunya terbuat dari besi. Ketika
pintu didekatkan, magnet akan segera menariknya. Akibatnya, timbullah gaya
tarik yang menyebabkan pintu lemari es akan menutup. Mengapa besi dapat ditarik
oleh magnet?
Gaya tarik pada magnet dapat menarik benda-benda tertentu. Benda-
benda yang dapat tertarik oleh magnet disebut benda yang bersifat magnetis
sedangkan benda-benda yang tidak dapat tertarik oleh magnet disebut benda yang
tidak magnetis.
Benda
magnetis yaitu
bahan dari besi atau baja seperti peniti, paku payung, dll.
Benda
tidak magnetis yaitu
bahan dari plastik dan kayu seperti pensil, kain, karet penghapus.
Gaya magnet masih berpengaruh terhadap benda-benda logam meskipun
ada penghalang di antara magnet dan benda yang ditariknya. Besarnya daya tembus
gaya magnet dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis penghalang,
tebal tipisnya penghalang, dan kekuatan magnet. Selain itu, pengaruh gaya
magnet juga ditentukan oleh jarak magnet dengan benda.
Kekuatan gaya tarik magnet tidaklah sama di setiap sisi atau
bagiannya. Gaya magnet paling kuat terletak di kutub-kutub magnet. Perhatikan
gambar di bawah ini!
Serbuk
besi lebih banyak berada di sekitar kutub-kutub magnet!!!
Daerah
di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut medan
magnet. Area medan magnet itu biasa ditunjukkan dengan garis-garis gaya
magnet. Garis-garis gaya magnet tersebut saling bertemu di ujung kedua
kutubnya.
Magnet mempunyai dua kutub. Pada keadaan bebas, magnet akan selalu
menunjuk ke arah utara dan selatan. Ujung magnet yang mengarah ke utara disebut
kutub utara, sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan disebut kutub
selatan. Biasanya kedua ujung magnet diberi warna yang berbeda untuk membedakan
kedua kutub magnet itu. Apa yang terjadi jika dua buah kutub magnet saling
didekatkan?
Kutub-kutub
magnet mempunyai sifat-sifat khusus. Saat kutub yang sama dari dua buah magnet
batang saling didekatkan, keduanya akan saling menolak. Sebaliknya jika kutub
yang berbeda dari dua magnet didekatkan, akan terjadi tarik-menarik. Perhatikan
gambar di bawah!
Gaya tarik magnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Gaya tarik magnet digunakan pada berbagai macam alat, mulai dari alat yang
sederhana hingga alat yang rumit. Magnet digunakan pada alat-alat berikut.
- Ujung gunting untuk memudahkan
mengambil jarum jahit.
- Bel listrik untuk menggerakkan
pemukul lonceng.
- Papan catur agar buah catur
tidak mudah terguling.
- Kompas sebagai penunjuk arah
utara-selatan.
- Dinamo sepeda dan generator
untuk membangkitkan tenaga listrik.
- Alat untuk mengangkut
benda-benda dari besi.
Magnet
dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara terbentuknya. Magnet tersebut
yaitu magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam terjadi secara alami,
contohnya magnet bumi. Magnet buatan merupakan magnet yang sengaja dibuat. Ada
beberapa bentuk magnet buatan, misalnya magnet batang, tabung (silinder),
jarum, huruf U, dan magnet berbentuk ladam (tapal kuda).
Benda-benda
yang terbuat dari besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara-cara
tertentu. Bagaimanakah cara membuat magnet dari benda-benda itu?
Cara
Induksi
Pembuatan
magnet secara induksi sangat mudah dilakukan. Akan tetapi,
sifat kemagnetan hasil induksi ini bersifat sementara. Caranya dengan
menempelkan benda-benda yang terbuat dari logam (besi atau baja) dengan
magnet. Benda yang terbuat dari logam ini akan menjadi bersifat magnet. Namun,
jika magnet dilepaskan, sifat kemagnetan benda tersebut juga akan hilang.
Cara
Gosokan
Magnet
yang digosokkan ke suatu batang besi atau baja dapat menyebabkan batang besi
atau baja mempunyai sifat kemagnetan. Semakin lama waktu penggosokan, semakin
lama pula sifat kemagnetan bertahan di dalam batang besi atau baja tersebut.
Dialiri arus listrik
Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu
penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnet. Elektromagnet
pertama kali ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada tahun 1819.
Elektromagnet bersifat sementara. Artinya, jika arus listrik diputus, sifat
magnet itu akan hilang. Kita dapat membuat elektromagnet mempunyai kekuatan
lebih besar dengan menambah jumlah baterai dan menambah jumlah lilitan.
3. Gaya
Gesek
Coba dorong sebuah kardus di lantai! Ketika kamu mendorong
kardus terjadi gesekan antara permukaan kardus dengan lantai. Gaya gesekan
tersebut akan menghambat gerakan kardus. Kekuatan hambatan akibat gesekan
inilah yang disebut gaya gesek. Jadi, gaya gesek merupakan gaya yang menimbulkan
hambatan ketika dua permukaan benda saling bersentuhan.
Semakin
kasar permukaan benda, semakin besar pula gaya geseknya. Hal ini berarti
gerakan benda semakin terhambat jika gaya gesekan semakin besar. Demikian
sebaliknya jika permukaan licin. Pada permukaan licin, gaya gesekan yang
terjadi juga kecil. Akibatnya, benda itu semakin mudah bergerak pada permukaan
tersebut.
Memperbesar
dan memperkecil gaya gesekan
Gaya gesekan dapat diperbesar ataupun diperkecil disesuaikan dengan
tujuannya. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai berbagai cara yang dilakukan
untuk memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, di antaranya adalah sebagai
berikut:
- Pemberian pelumas atau oli pada
roda atau rantai sepeda agar gesekannya dapat diperkecil.
- Penggunaan kayu yang berbentuk
bulat untuk mendorong benda agar lebih mudah. Apabila kita mendorong meja
atau lemari yang cukup berat maka digunakan gelondongan kayu agar gaya
gesekan yang tejadi dapat diperkecil.
- Penggunaan pul pada sepatu
pemain bola. Hal ini bertujuan agar gaya gesekan dapat diperbesar sehingga
pemain bola tidak tergelincir pada saat berlari dan menendang bola.
- Membuat alur-alur pada ban
mobil atau motor. Untuk menghindari permukaan licin pada jalan yang
dilewatinya, pada ban motor dan mobil terdapat alur-alur. Alur-alur ini
bertujuan untuk memperbesar gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan.